Monday 18 April 2016

Isolasi dan Identifikasi Stafilokokus aureus



Isolasi dan Identifikasi Stafilokokus aureus
1.       Pendahuluan
Infeksi oleh jenis kuman ini yang sering menimbulkan penyakit. Setiap jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, necrosis, dan pembentukan abses. Infeksinya dapat berupa furunkel yang ringan pada kulit sampai berupa suatu piemia yang fatal. Kecuali impetigo, umumnya kuman ini menimbulkan penyakit yang bersifat sporadic bukan endemic.
Kuman ini berbentuk sferis, bila menggerombol dalam susunan yang tidak teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. Pada sediaan langsung yang berasal dari nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan, menggerombol, dan bahkan dapat tersusun seperti rantai pendek. Susunan gerombol yang tidak teratur biasanya ditemukan pada sediaan yang dibuat dari perbenihan padat, sedangkan dari perbenihan kaldubiasanya ditemukan tersendiri dan tersusun sebagai rantai pendek.
Kuman ini tidak bergerak, tidak berspora dan positif gram. Hanya kadang-kadang yang negative gram dapat ditemukan pada bagian tengah gerombolan kuman, kuman yang telah difagositosis dan pada biakan tua yang hampir mati. Bahan pemeriksaan laboratorium dapat diperoleh dengan cara swabbing, atau langsung dari darah, pus, sputum atau likuor serebrospinalis.
Pemeriksaan langsung biasanya kuman dapat terlihat jelas, terutama jika bahan pemeriksaan berasal dari pus sputum. Dari sediaan langsung kita tidak dapat membedakan apakah yang kita lihat S. aureus atau S. epidermidis. Pada sediaan langsung dari nanah, kuman terlihat tersusun tersendiri, perpasangan, bergerombol dan bahkan dapat tersusun rantai pendek.
Pada perbenihan bahan yang ditanam pada lempeng agar darah akan menghasilkan koloni yang khas setelah pengeraman, tetapi hemolisis dan pembentukan pigmen baru terlihat setelah beberapa hari dibiarkan pada suhu kamar. Koloni pada media blood agar plate: koloninya sedang-besar, smoot keeping, berwarna putih-kuninghaemolytis. Sedangkan pada media Nutrien Agar: koloni berwarna putih-kuning, smooth, keeping.

2.       Tujuan
Untuk mengisolasi dan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus



3.       Alat dan Bahan
a.       Bunsen
b.      Ose
c.       Media BAP
d.      Nutrient agar
e.      Loeffler serum

4.       Cara kerja
Hari 1
a.       Specimen ditanam pada media isolasi BAP dan mannitol salt agar dibuat preparat dan diinkubasi selama 24 jam
Hari 2
a.       Koloni yang tersangka Staphilokokkus dari BAP agar dibuat preparat, selanjutnyadiwarnai gram.
b.      Kalau betul staphilococcusgram positif kemudain ditanam pada media Loffler serum, kemudian diinkubasi selama 24 jam.
Hari ke 3
a.    Diamati dan dicatat pertumbuhan dimedia.














5.       Data Pengamatan

No.
Uji/Kegiatan
Pengamatan/Hasil
Keterangan