Friday 11 March 2016

Bakteriologi III - UJI Sensitivitas Antibiotik (Dilusi)



SENSITIVITAS ANTIBIOTIK (DILUSI)
1.       Pendahuluan
Selain prosedur diffusi agar cakram kirby-bauer, metode pengenceran dalam tabung berisi kaldu juga dapat digunakan untuk menentukan sensitivitas/kepekaan suatu organism terhadap suatu antibiotic. Prosedur pengenceran antibiotic dalam media kaldu ini juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) suatu antibiotic yang sedang diteliti. KHM adalah konsentrasi terendah suatu senyawa antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji.
Data kuantitatif dari percobaan ini dapat digunakan oleh praktisi klinis untuk menentukan regimen antimikroba yang efektif untuk pengobatan infeksi bakteri pada tubuh inang. Data ini sangat penting ketika toksisitas antibiotic diketahui dapat menyebabkan efek merugikan yang besar pada tubuh inang.
Pada metode dilusi, diperlukan kadar dari larutan antimikroba yang dibuat menurun dengan cara/teknik pengenceran serial. Kemudian pada larutan tersebut ditambahkan perbenihan cair yang telah mengandung kuman yang di tes. Metode dilusi ini dapat dilakukan dengan menggunakan larutan broth didalam tabung atau dapat juga dengan menggunakan agar padat pada plate.
Pada cara yang menggunakan agar plate, larutan antimikroba yang sudah diencerkan secara serial dicampurkan kedalam medium agar yang masih cair (tetapi tidak terlalu panas) kemudian dibiarkan agar tsb. Memadat selanjutnya baru diinokulasikan dengan kuman. Dengan metode dilusi akan dapat diketahui: KHM (kadar hambat minimal) dari antimikroba, KBM (kadar bunuh minimal) dari antimikroba.

2.       Tujuan
Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa dapat menggunakan suatu system biakan kaldu untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM).

3.       Alat dan Bahan
-          Tabung steril 6 buah
-          Antimikroba
-          Perbenihan cair kuman (kepadatan 105-106 kuman/ml)
-          MH/NA agar plate
-          MH broth sebagai larutan pengencer

4.       Prosedur kerja
a.       Berilah nomor 1 s/d 6 pada tabung steril yang disediakan.
b.      Buat larutan antimikroba dengan kadar tertentu (64 µg)
c.       Masukkan MH broth (0,5 ml) ke dalam tabung 2 s/d 6 (kecuali tabung no. 1).
d.      Masukkan larutan antimikroba (0,5 ml) ke dalam tabung 1 & 2.
e.      Campurlah hingga rata larutan broth dan larutan antimikroba pada tabung 2, kemudian pindahkan sebanyak (0,5 ml) ke dalam tabung 3.
f.        Campurlah hingga rata larutan pada tabung 3, kemudian pindahkan sebanyak (0,5 ml) ke dalam tabung 4.
g.       Kerjakan hal yang sama terhadap tabung 4 s/d 6.
h.      Pada tabung 6, setelah tercampur rata larutan di buang sebanyak 0,5 ml.
i.         Dari pengenceran diatas, maka konsentrasi awal masing-masing tabung (antimikroba) 64, 32, 16, 8, 4, 2 µg.
j.        Ke dalam masing-masing tabung, kemudian ditambahkan perbenihan cair kuman sebanyak (0,5 ml). dengan demikian volume menjadi 0,1 ml, sehingga konsentrasi akhir antimikroba berubah menjadi 32, 16, 8, 4, 2, 1 µg.
k.       Semua tabung dieramkan pada suhu 370C selama 18-24 jam.
l.         Perhatikan dan catat pada tabung beberapa tampak terjadi kekeruhan.
KBM didapat dengan cara menanam isi tabung (0,1 ml) yang tidak menunjukkan adanya pertumbuhan (kekeruhan) pada medium agar MH padat. Kemudian dieramkan pada suhu 370C selama 18-24 jam dan esoknya dilihat ada tidaknya pertumbuhan koloni.

5.       Data pengamatan
Nomor tabung
1
2
3
4
5
6
Konsentrasi (µg/ml)
32 µg
16
8
4
2
1
Set I






Set II







No comments:

Post a Comment