Wednesday 2 March 2016

PEMERIKSAAN AIR KEMIH


PEMERIKSAAN AIR KEMIH
Syarat-syarat pengambilan air kemih :
§  Cara pengambilan air kemih harus aseptis
§  Waktu pengambilan pagi hari
§  Tempat penampungan air kemih harus steril
§  Air kemih harus segera diperiksa (tidak boleh lebih dari 2 jam setelah pengambilan) bila tidak dapat segera diperiksa maka harus disimpan di almari es selama 24 – 48 jam.
§  Penderita belum mendapat pengobatan antibiotik/khemoterapitika

Beberapa cara pengambilan spesimen :
§  Clean catch / mid portion : pengambilan air kemih pada arus tengah, dilakuakn pada orang dewasa.
§  Katherasi : pengambilan air kemih dengan menusukkna katetes ke dalam kandung kemih melalui urethra, dilakukan pada orang sakit
§  Suprapubic functie : pengambilan air kemih secara langsung dari kandung kemih, dilakukan pada bayi dan anak-anak

Pemeriksaan air kemih secara bakteriologi ada 2 tahap :
§  Secara kuantitatif
§  Secara kualitatif

Beberapa cara pemeriksaan air kemih secara kuantitatif :
§  Calibrate loop / direct streak methode
§  Total Plate Count Methode / Pour Plate Methode
§  Chemical Test :
Ø Trippenil tetrazolium chloride
Ø Methylen blue reduction
Ø Nitrate reduction methode
Yang umum dipakai dilaboratorium Analis Kesehatan adalah cara Pour Plate Methode

Prinsip pemeriksaan air kemih :
1.    Pemeriksaan kuantitatif :
Prinsip : air kemih diencerkan 10X, 100X, 1000X dengan menggunakan aquadest steril, kemudian dengan pengenceran tadi masing – masing diambil 1 ml. Dengan pipet steril dimasukkan pada petridish steril, kemudian dituangkan ke dalamnya media Nutrient Agar yang masih cair dengan suhu 40oC, kemudian dicampur dengan cara menggoyang, memutar datar diatas meja. Setelah itu diinkubasi pada suhu 370C, suasana aerobic selama 24 jam kemudian dihitng koloni kuman dengan memakai alat Quebec Colony Counter.
Bila jumlah kuman >100.000/cc air kemih, maka pemeriksaan dilanjutkan untuk menentukan spesies kuman penyebab infeksi. Sedang bila jumlah kuman < 100.000 / cc air kemih, maka pemeriksaan tidak dilanjutkan.

Prosedur pemeriksaan :
Pemeriksaan kuantitatif : Metode Total Plate count
Hari I :
Tujuan : untuk memperkecil metabolisme kuman
§  Air kemih diencerkan dengan aquadest steril 10X, 100X, 1000X dengan memakai pipet steril.
1 ml air kemih + 9 ml aquadest steril ............................. 10-1
1 ml air kemih 10-1  + 9 ml aquadest steril ...................... 10-2
1 ml air kemih 10-2 + 9 ml aquadest steril ...................... 10-3
§  Masing-masing pengenceran diambil 1 ml dan diberi tanda “pengenceran”, setelah itu pada petridish dari setiap pengenceran tambahkan Nutrient Agar steril cair dengan suhu ± 450 – 550C yang sebelumnya telah dimasak dan didinginkan kembali sebanyak ± 15 – 20 ml.
§   Campur dengan jalan menggoyangkan petridish diatas meja secara memutar datar dan didinginkan sampai membeku. Kemudian diinkubasi pada suhu 370 C     24 jam suasan aerobic. Air kemih dimasukkan ke dalam kulkas.

Hari II :
Melihat hasil pertumbuhan kuman dan menghitung kuman dengan cara TPC pada alat Quebec Colony Counter dan dihitung 10 (atau 12) kotak.
Bila tidak ada pertumbuhan diinkubasi lagi pada 370C 24 jam suasana aerobic. Bila setelah diinkubasi lagi, tetapi tetap tidak ada pertumbuhan maka air kemih dapat dikatakan steril.

Rumus perhitungan ;

Jumlah per ml air kemih : N X 63 X P / 10

N     = jumlah koloni dalam 10 kotak
63   = Luas plate, dari perhitungan :  X r X r
          Diameter 9 cm
P     = Pengenceran air kemih
10   = jumlah kotak yang dihitung
Bila hasil perhitungan lebih besar dari 100.000/ml. Air kemih maka pemeriksaan dilanjutkan pada kualitatif dan bila pertumbuhan kuman pada petridish tidak dapat dihitung (koloni terlalu padat) maka jumlah kuman dianggap >100.000/ml air kemih.

Metode : Calibrated Loop Direct Streak
Cara pengambilan sebagai berikut :
§  Air kemih ditampung sebanyak ± 3-5 ml
§  Ose dipanaskan dan didinginkan pada permukaan media agar
§  Air kemih dicampur dengan sempurna dan diambil 0,001 ml, untuk dibiakkan pada media agar.
§  Ose digoreskan pada media Cystine Lactose Electrolyte Deficient (CLED) Agar, BAP, dan EMB.
§  Tanpa pemanasan ose digorekan secara rapat dengan arah tegak lurus terhadap goresan pertama
§  Setelah itu media-media tersebut diinkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerob

       Hasil biakan Calibrated Loop Direct Streak Methode ditandai dengan pertumbuhan pada ke-3 media tersebut. Pada media EMB bertujuan untuk menumbuhkan kuman Gram negatif batang, BAP bertujuan untuk menumbuhkan kuman Gram positif kokus, dan CLED bertujuan untuk menghitung jumlah koloni kuman.
       Syarat jumlah koloni kuman yang dihitung 100 koloni. Bila hasil perhitungan kooloni kuman            < 105/ml, maka dilanjutkan pada pemeriksaan kualitatif, sedangkan bila jumlah koloni kuman <105/ml, maka pemeriksaan tidak dilanjutkan.

Metode : Spread Plate Count
Cara pemeriksaan sebagai berikut :
§  Air kemih ditampung sebanyak ± 3-5 ml
§  Air kemih diencerkan dengan aquadest steril 10X, 100X, 1000X dengan memakai pipet steril.
0,1 ml air kemih + 9 ml aquadest steril ............................. 10-1
0,1 ml air kemih 10-1  + 9 ml aquadest steril ...................... 10-2
0,1 ml air kemih 10-2 + 9 ml aquadest steril ...................... 10-3
§  Air kemih diambil 0,1 ml dari masing-masing pengenceran dengan pipet steril dan ditaruh dalam lempeng yang berisi Nutrient Agar serta diberi label pengenceran
§  Air kemih disebarkan pada permukaan lempeng dengan menggunakan spreader glass yang disterilkan dengan etanol dan dipanaskan dengan api bunsen lalu didinginkan
§  Air kemih disebarkan pada seluruh permukaan dari lempeng agar dengan cara memutar lempeng pada meja secara merata.
§  Inkubasi 370C, 24 jam dalam suasana aerob dan diletakkan terbalik
§  Kuman dihitung antara, 20-200 koloni menggunakan alat quebec colony counter

Metode : Chemical Test
       Ada beberapa uji kimia yang dapat dipakai untuk menyaring adanya bakteriuria diantaranya : Tryphenil tetrazolium Chloride, Methylen Blue Reduction Test, dan Nitrate Reduction Test

Metode : Dip Slide Test
Cara pemeriksaannya sebagai berikut :
§  Air kemih ditampung sebanyak 3-5 ml
§  Lempeng plastik diambil, dicelupkan ke dalam air kemih yang digenangi air kemih, lempeng dimasukkan kembali ke dalam tabung plastik tempat penyimpanan semula
§  Inkubasi 370C, 24 jam suasan aerob
§  Lihat pertumbuhan kuman pada lempeng plastik, penentuan jumlah kuman/ml dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng perbenihan yang memperlihatkan kepadatan koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara 103 – 107 dalam tiap per ml air kemih yang diperiksa

2.    Pemeriksaan kualitatif
Prosedur pemeriksaan :
Tujuan : untuk melihat morfologi, sifat kuman pada pengecatan dan untuk mengarahkan pemeriksaan                      selanjutnya.
Air kemih 5 – 10 ml disentrifuge secara steril dengan kecepatan 2500-3000 rpm selama 10 menit, supernatan dibuang dan sedimen di cat Gram.

§  KOKUS GRAM POSITIF
Dilakukan penanaman pada media Blood Agar Plate, inkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerob. Untuk pemeriksaan selanjutnya sama seperti cara mengidentifikasi kuman Gram positif kokus pada spesimen urine.

§  KOKUS GRAM NEGATIF
Dilakukan penanaman pada media Blood Agar Plate, inkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana fakultatif anaerobic / CO2 10%
Untuk pemeriksaan selanjutnya, sama seperti cara mengidentifikasi kuman kokus Gram negatif pada spesimen urine.

§  BATANG GRAM NEGATIF
Dilakukan penanaman pada media differential dan media selektif, inkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerob. Untuk pemeriksaan selanjutnya sama seperti cara mengidentifikasi kuman batang Gram negatif pada spesimen urine.

Prosedur pemeriksaan :

Hari I :
KEMIH  sebanya 5-10 ml ditanam pada media TSA yang telah ditambahkan dengan Broth yang berisi AKG Na-citrat 0,5-1 %, pH 7-7,6 kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam dalam suasana anaerobic.
Hari II :
Melakukan pengecatan Gram dari hasil penanaman pada media TSA, bila tidak ada pertumbuhan maka media TSA diinkubasi lagi pada suhu 370C 24 jam suasana aerobic.
Bila ada pertumbuhan dan dalam pengecatan bersifat :
Kokus Gram positif :
Tujuan             : untuk melihat sifat koloni dan hemolisa (dicurigai kuman Staphylococcus, Sterptococcus, dan                      Pnemucoccus)
Tanam pada BAP inkubasi 370C 24 jam suasana aerobic.

Kokus Gram negatif :
Tanam pada BAP, 1 plate diinkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerob dan 1 plate lagi diinkubasi pada 370C selama 24 jam suasan fakultatif anaerobic dengan CO2 10% (curiga kuman Neisseria)

Batang Gram positif :
Tujuan : BAP untuk melihat sifat koloni / hemolisa. Semisolid untuk melihat pergerakan kuman. Media yang mengandung penisilin untuk melihat bentuk koloni yang tumbuh seperti rangkaian mutiara (ciri khas Bacillus anthraxis)
Pada kuman yang berukuran besar, tanam pada BAP, media semisolid dan media yang mengandung penisilin, inkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerob.
Pada kuman yang berukuran kecil tanam pada media Thioglikolat dan Cooked Meat Media inkubasi 370C  24 jam suasana aerob (curiga kuman Clostridium Gas Gangren) dan pada BAP anaerobik.

Batang Gram negatif :
Tanam pada media differential dan media selektif kemudian inkubasi pada 370C 24 jam suasana aerob (curiga kuman Enteric).

Hari III :
Bila setelah inkubasi 370C, 2X24 jam tetap tidak ada pertumbuhan (dilihat dengan melakukan pengecatan Gram ) makan lakukan observasi terus setiap hari. Bila sampai hari ke-10 tetap tidak ada pertumbuhan maka dilakukan penanaman pada 2 media BAP, 1 plate diinkubasi 370C 24 jam suansan aerob dan yang 1 lagi diinkubasi dalam suasana fakultatif anaerob (CO2 10%). Bila setelah diinkubasi tetap tidak ada pertumbuhan, maka dapat disimpulkan bahwa spesimen darah tersebut steril. Tapi bila ada kuman identifikasi dilanjutkan.



Mengevaluasi hasil penanaman pada media-media :
Kokus Gram positif :
Pada BAP perhatikan sifat koloni, bentuk koloni, dan hemolisa kemudian lakukan pengecatan Gram dan penanaman pada media Chocolate Agar / Nutrient Agar Slanth inkubasi 370C 24jam suasana CO2 10%.

Kokus Gram negatif :
Pada BAP perhatikan sifat koloni, bentuk koloni, dan hemolisa kemudian lakukan pengecatan Gram dan penanaman pada media Chocolate Agar Plate dan Chocolate Agar Slanth inkubasi 370C 24 jam suasana CO2 10%.

Batang Gram positif :
Kuman ukuran besar, lakuakan evaluasi pada media BAP, sifat koloni dan hemolisa, lakukan pengecatan Gran dan Schaffer fulton. Dari media semi solid dilihat pergerakannya dan dari media penisillin dilihat adanya bentukan seperti rangkaian mutiara. Kemudian dilakukan penanaman pada media Nutrient Agar Slant inkubasi 370C 24 jam suasana aerob.
Kuman ukuran kecil, lakukan evaluasi pada media BAP, sifaat koloni, bentuk koloni, sifat hemolisa. Lakukan pengecatan Schaffer fulton. Dari media Cooked Meat Agar dan Thioglikolat dilakukan evaluasi lihat pertumbuhan yang terjadi. Kemudian dari Bap dilakukan penanaman pada Nutrient Agar Slant inkubasi 370C 24 jam suasana anaerobic.
Batang Gram negatif :
Mengevaluasi hasil penanaman pada media differential dan media selektif yaitu tentang sifat koloni, bentuk koloni, peragian terhadap laktosa (+/-). Lakukan pengecatan Gram dan penanaman pada media Nutrient Agar Slant inkubasi 370C 24 jam suasana aerobic.

Hari IV :
Evaluasi penanaman pada media-media :
Kokus Gram positif :
Dari media Chocolate Agar Slant / Nutrient Agar Slant dilakukan pengecatan Gram dan penanaman pada media Broth yang akan digunakan untuk tes katalase dan koagulase, inkubasi pada suhu 370C 24 jam suasana aerobic.

Kokus Gram negatif :
Dari hasil penanaman pada media Chocolate Agar Plate/Nutrient Agar Plate dilakukan pengecatan Gram. Bila hasilnya tetap kokus Gram negatif, pada Chocolate Agar Plate lakukan tes oksidase yaitu sebagai berikut :
Koloni pada Chocolate Agar Plate ditetesi dengan Para-amino dimethalin monohydro chlorida 1% atau Tetramethyl paraphenilindiamin 1%. Bila positif maka koloni yang membentuk oksidase mula-mula akan membentuk warna merah muda, kemudian merah dan akhirnya hitam. Dari Chocolate Agar Slant dilakukan penanaman pada media gula-gula untuk melihat reaksi fermentasi, yaitu pada Glukosa, Sukrosa, Maltosa (dan Laktosa), inkubasi 370C 24 jam suasana fakultatif anaerob CO2 10%.

Batang Gram positif :
Kuman ukuran besar, dari Nutrient Agar Slant dilakukan penanaman pada media gula-gula : maltosa, manitol, dan sukrosa, inkubasi 370 C 24 jam suasana aerobic

Batang Gram negatif :
Mengevaluasi hasil penanaman pada media Nutrient Agar Slant, melakukan pengecatan Gram dan penanaman pada media-media : Triple Sugar Iron, IMViC, Urea, Motility, dan diinkubasi pada suhu 370C  24 jam suasana aerobic. Bila pada media differential, reaksi laktosa negatif maka dari Nutrient Agar Slant dapat dilakukan tes aglutinasi dengan antisera Salmonella dan Shigella.


Hari V :
Mengevaluasi hasil penanaman pada media-media :
Kokus Gram positif :
Dari media Broth dilakukan pengecatan Gram, untuk melihat apakah pada media tersebut ada pertumbuhan kuman kemudian dilakukan tes katalase sebagai berikut :
½ bagian Broth yang sudah ditanami kuman, ditetesi dengan reagen H2O2 3% sebanyak 3 tetes, reaksi positif ditandai dengan timbulnya gas. Bila tes katalase positif, maka dilanjutkan dengan tes koagulase dengan cara sebagai berikut :
½ bagian Broth yang sudah ditanami kuman, ditambah Plasma Citrat sama banyak, inkubasi pada suhu 370C 1-3 jam dan bila negatif dilanjutkan hingga 12-18 jam, reaksi positif ditandai dengan terjadinya gumpalan plasma. Bila Tes Katalase negatif maka tes koagulase tidak perlu dilakukan, tapi harus dilakukan tes-tes untuk membedakan antara Streptococcus dengan Pneumococcus, yaitu :
§  Bile solubility test
§  Optochin test
§  Inulin test
§  Quelum test serta hewan percobaan (mencit)

Kokus Gram negatif :
Mengevaluasi hasil penanaman pada media gula-gula : glukosa, sukrosa, maltosa (dan laktosa). Dari hasil tes yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, spesies Neisseria yang diketemukan
Batang Gram positif :
Kuman ukuran besar, mengevaluasi hasil penanaman pada media gula-gula : maltosa, manitol, dan sukrosa. Kemudian dari hasil tes-tes yang dilakukan dapat diambil kesimpulan dicurigai adanya kelompok kuman dari Clostridia yang ditemukan.

Batang Gram negatif :
Mengevaluasi hasil penanaman pada media-media : Triple Sugar Iron, IMViC, Urea, dan Motility. Kemudian dari hasil-hasil tes yang dilakukan dapat diambil kesimpulan kuman Enteric (Enterobacteriaceae) yang diketemukan.





No comments:

Post a Comment